Kota Makkah dahulunya dihuni oleh sekumpulan masyarakat yang memunyai kemampuan lebih dalam bidang sastra. Ini dibuktikan dengan seringnya diadakan perlombaan di bidang syair. Dan setiap syair yang ditetapkan sebagai pemenang akan ditempelkan di dinding Ka’bah. Di balik kelebihan yang mereka miliki, sejarah juga mencatat bahwa sederet perilaku menyimpang juga menjadi kebiasaan yang sudah mengakar. Sehingga sangat sulit bagi mereka untuk meninggalkan kebiasaan tersebut.
Perilaku
menyimpang yang dimaksud disini bukan hanya meyimpang dalam kacamata syariat
Islam, akan tetapi menyimpang dari fitrah manusia itu sendiri. Sebut saja
membunuh setiap anak perempuan yang baru dilahirkan ke atas dunia.
Menghilangkan nyawa merupakan satu perbuatan yang sangat tidak manusiawi, satu perilaku
yang sudah merobohkan sisi kemanusiaan manusia itu sendiri.
Agama
Islam datang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw ke tengah masyarakat yang notabenenya
terkemuka dalam bidang kecerdasan intelektual namun mereka terbelakang dalam
bidang spiritual.